google2d8731319e4c328c.html

Senin, 08 Desember 2008

Mengapa Anda Harus Memikirken PENSIUN?

Pernahkan dari temen temen bro and sis semua yang pernah mendengar kata PENSIUN atau pun pernahkan diberi penawaran oleh temen temen kita juga yang berprofesi sebagai Agen Asuransi Jiwa ataupun Financial Planner? Pensiun kata kata yang rasanya terdengar "TABU' untuk temen temen bro and semua yang masih muda dan energic dengan segudang impian dan ambisi.
Sebaiknya temen temen semua mulai memikirken pentingnya perencanaan PENSIUN nanti, memang untuk yang masih berusia 22-27 atau bahkan yang sudah mulai menapak usia 30 kata PENSIUN ini terdengar lucu dan masih belum ada porsi khusus dalam perencanaan keuangan, Bahkan asuransi yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dijaman sekarang ini saja masih belum dipikirken, banyak alasan dan yang terbanyak karena adanya edukasi dari "kaum lawas" yang mendoktrin bahwa Asuransi adalah sesuatu yang "tabu" karena "kok menjagaken mati?" berikut quote yang sering meluncur dari ratusan bahkan ribuan calon prospek, untungnya temen temen dari dunia Asuransi dan perencanaan keuangan dengan sabarnya terus mensosialisasiken program program mereka dan Terima Kasih juga untuk Perusahaan-perusahaan Asuransi baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang turut mensupport tidak lupa terima kasih untuk pemerintah yang ikut mendukung pentingnya program asuransi dan perencanaan dini dengan adanya UU.
Berikut saya petikken artikel salah satu website www.detikfinance.com yang menceritakn pentingnya perencanaan PENSIUN sejak usia dini, semoga bermanfaat dan selamat membaca
Selasa, 02/12/2008 11:24 WIB
Pentingnya Mencicil Dana Pensiun di Usia Produktif
Indro Bagus SU - detikFinance

Sudahkah Anda memikirkan sumber pendanaan ketika memasuki masa pensiun? Sedikit saja orang yang sudah cukup memikirkannya sejak usia produktif. Namun sebagian besar malah beranggapan masalah itu bisa dipikirkan lain waktu.

Padahal, kalau dipikir-pikir pensiun Anda hanya ditanggung oleh negara atau tempat bekerja selama kurang lebih 3 tahun setelah putus masa kerja. Artinya, sumber pendanaan Anda hanya tersedia hingga usia sekitar 58 tahun.

Lihat
UU no11 TENTANG PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA/DUDA PEGAWAI
UU no25 TENTANG PEMBERIAN GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM
TAHUN ANGGARAN 2005 KEPADA PEGAWAI NEGERI,
PEJABAT NEGARA, DAN
PENERIMA PENSIUN/TUNJANGAN

UU no43 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN


"Bagaimana selanjutnya?" ujar Kepala Bagian Analisis Penyelenggaraan Biro Dana Pensiun Bapepam-LK, Yusman dalam acara di hotel Aston Atrium, Senen, Jakarta, Selasa (2/12/2008).

Menurut Yusman, setiap orang yang bekerja mau tidak mau harus mulai memikirkan sumber pendanaan setelah masa pensiun tanggungan habis.
"Itulah sebabnya sangat penting mulai memikirkan sumber dana pensiun saat usia kita masih produktif bekerja," ujarnya.

Ketua Asosiasi Konsultan Aktuaria Indonesia (AKAI), Haris A Santoso mendukung pernyataan tersebut. Apalagi jumlah pensiunan terus bertambah dari tahun ke tahun seiring meningkatnya populasi penduduk.

"Pertumbuhan jumlah pensiunan dari tahun ke tahun terus bertambah, saat ini sekitar 11% dari populasi penduduk. Tahun 2015 porsinya diperkirakan bertambah menjadi 15%," ujar Haris.

Oleh sebab itu, keduanya menganjurkan pentingnya memikirkan sumber pendanaan pasca kerja alias pensiun. "Bentuknya bisa tabungan yang dilakukan secara mandiri atau investasi," jelas Yusman.

Menurut Yusman, tidak sulit menyisihkan 10% hingga 20% dari gaji bulanan untuk ditabung secara berkala hingga akhir masa kerja. "Ada pepatah, kalau seseorang bisa hidup dengan Rp 100 per hari, maka ia bisa memaksakan untuk hidup dengan Rp 90 per hari. Itu artinya menyisihkan 10% pasti
bisa dilakukan setiap orang. Lebih bagus kalau bisa 20%," ujarnya.

Menurut Yusman, atas alasan itu juga negara mengesahkan undang-undang yang mengatur soal dana pensiun bagi warga negara Indonesia.
"Disahkannya UU tersebut, sebenarnya merupakan pengakuan negara bahwa negara tidak bisa menjamin sepenuhnya masa pensiun warga negara," ujar Yusman.

Yusman juga menegaskan, dengan diaturnya masalah dana pensiun oleh UU bukan berarti setiap orang yang bekerja sudah bisa bersantai-santai.

"UU tersebut memberikan pesan pada kita, bahwa sumber pendanaan masa pensiun harus dipikirkan oleh warga negara secara proaktif. Sebab ini menyangkut pemenuhan kebutuhan sehari-hari kita setelah memasuki masa pensiun," jelas Yusman.

"Jadi kita tidak bisa menyerahkan nasib kita bukan pada diri kita sendiri. Persiapan dana pensiun harus mulai dilakukan oleh semua orang saat usia
produktif. Bentuknya bisa dengan menabung 10-20% per bulan, atau mulai memikirkan investasi," ujar Yusman.

Haris menimpali, kesadaran masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan dana pensiun masih rendah. Hal itu ditunjukkan dengan rendahnya tingkat jaminan sosial di Indonesia.

"Singapura contohnya, porsi social security sudah mencapai 33%. Indonesia baru sekitar 6,64%. Ini menunjukkan rendahnya kesadaran kita dalam mempersiapkan jaminan bagi kehidupan kita sendiri," papar Haris.

Oleh sebab itu, Haris menegaskan kesadaran memikirkan sumber pendanaan di masa pasca kerja harus mulai menjadi bagian dari masyarakat Indonesia terlebih dahulu, sebelum berangan-angan hidup tenang di masa pensiun.

"Lagipula sudah diatur kok dalam UU, baik yang wajib maupun yang sukarela. Tinggal masalah keinginan dan kesadaran saja untuk bisa mewujudkan dan menjalankan masa pensiun yang tenang tanpa perlu memikirkan sumber pendanaan," ujar Haris.

Jadi sudahkah Anda atau perusahaan Anda peduli soal dana pensiun?

ya gimana temen-temen sudah lebih jelas ya dengan penjelasan singkat dari petikan artikel tersebut? sudah mulai berpikir untuk merencakan? atau semakin bingung? :)




Jumat, 05 Desember 2008

What Is the Important of Insurance

Mengapa banyak sekali dari populasi di negara tercinta ini yang masih belum memiliki perlindungan Asuransi Jiwa? apakah sudah memiliki jenis perlindungan yang sudah memadai untuk mengcover kemungkinan terjadinya resiko? apakah di Indonesia ini tidak pernah terjadi musibah? sebagai contoh saja, berapa banyak dari populasi di Indonesia yang suka bepergian atau travelling? kelihatannya sih hampir 80% lebih ya :) ini dapat dibuktiken dengan adanya hari raya Idul Fitri atau Lebaran dimana semua temen temen kita yang beragama Islam melakukan kegiatan yang namanya mudik ya kan? jalan jalan diseluruh pulau Jawa saja ya saya buat contoh semuanya ramai dan penuh sesak dengan yang namanya mobil dan sepeda motor, dan trend akhir akhir ini mudik dengan kendaraan sepeda motor. mengapa trend mudik dengan sepeda motor sangat ngetrend dewasa ini??? mungkin karena kenaikan dari harga BBM yang naik terus sehingga memaksa para penyedia jasa layanan transportasi menaikkan juga tarif angkutannya.
Pernahkah temen temen melihat adanya kejadian kejadian kecelakaan yang terjadi di badan - badan jalan di Pulau Jawa ini? saya rasa hampir semua ya pernah melihatnya :) kalau kita mau berpikir realistis ya dengan 80% penduduk Indonesia yang sudah 240 juta jiwa ya katanya kalau 80% itu berarti sekitar hampir sekitar 200 juta jiwa berada di Pulau Jawa ini dan misalkan ya 80% juga dari mereka melakukan ritual mudik berarti ada sekitar 180 juta jiwa berada di jalanan di Pulau Jawa :) pernahkah membayangken kalau misalkan 5 atau 10& dari temen temen yang 200 juta yaitu 10 juta sampe 20 juta dari temen temen mengalami musibah apakah mungkin terjadi? apakah terpikir kalao maaf ya bagaimana bila terjadi dengan temen temen? sudahkah temen temen mumpunyai obat penangkalnya?????? bagaimana kalau musibah ini terjadi pada temen temen yang sudah berkeluarga? sudahkah meninggalkan sebuah peninggalan yang berguna bagi orang orang tercinta yang ditinggalnya? mari kita berpikir dengan logika saja tanpa memasukkan unsur perasaan ya :). Selamat berpikir........

berikut saya beriken masukan ada sebuah program proteksi kecelakaan yang sangat terjangkau oleh temen temen semua dan bisa dibuat bahan pemikiran



PREMI PER ORANG / TAHUN : Rp 150.000,-
MAKSIMUM PEMBELIAN PER ORANG : 5 UNIT

bagaimana? tidak seperti yang dibayangken ya? :) kalau temen temen masih beranggapan Asuransi itu mahal sebaiknya mencoba produknya dan buktiken ya kan? hanya dengan Rp 150.000 per TAHUN atau sekitar kurang lebih Rp400 perhari jumlah ini sangat lah kecil kalau misalnya dibandingken pengeluaran temen temen semua ehheheheheheh, ok sekian dulu dari saya ya :)





My Friday

Share...... what is share? do people need share? what shall we share? to who we shall share? when we shall share? this day i start my day very morning, i woke up at 6:30AM usually i wake up 7:00 AM and than as ussualy go to bathroom and take a bath for about 30 minute and than see the dining table and than eat and go to work. this day i begun with dirving my motorcycle to take my stample name at Ngagel jaya Selatan Street and than go to my branch office at Widya Mandala University and than go online to fix my blog and making some call to my relate. Until clock shown to 11:45AM i making call to my friends name Paulo to make sure about aour appointment to go to the church and we finish at 1:30PM and i got back to Widya Mandala, and here i am :) while i work with my blog suddenly i thought something that bother me, that is about share, what is share? so many people do that but some people don't why? did it a bad habbit or good habit or there is something else reason to do share? in my life so many people love me, so many people hate me too :) i wonder why did it happened? why life like this? suddenly we feel happy and suddenly too we feel unhappy, yesterday i made a posting at my new blog about pray, i feel happy with that blog and than i share that with my collague that i made a blog content with a pray script. do most people do share something to get somthing to? is there any pretend? or they do share with full heart? i'm thinking too about my jobs now, i works for a insurance company called AIG i guest you all know what happen with AIG and world nowdays. first time i heard the news i was slept at the city call kota kembang that is Bandung clearly remaind in my brain that my best friends and also clien name Fuk Liang call me at 9:00 at the morning and than i woke up pick up the phone and he said that i went home to Banyuwangi and work there, i was surprised at that time and i asked why bro? and he sadi that the stock broken down by piece, first time i noticed that he was kidding like ussual but that sound he not kidding me and he asked me about my company. I dont understand what to said at that time and i said that i'll inform you as soon as possible when i got an information from my office because i'm vacation. and than as quick as i can i woke up and try to find a newspaper that contain a news about stock and my company but i could not found it and than i went to J-Co a donut restauran at Ci-Walk Mall and found Kompas news paper, when first time i read i felt very surprised that it was true that the world is in trouble , big big big trouble and suddenly to one by one my clien called me never stop y cell phone rang and than i decide to turn off my cell phone until i got a real news about the situation. that is the a part story that make me feel unhappy right now. fortunately i found a blogspot hehhehehehhe and here i am at bloger community heheheh
continue..............................................




Rabu, 03 Desember 2008

In Search of Meaning

Selamat siang temen temen semua bro and sis, siang ini surabaya udaranya panas sekali sampai sampai saya males keliling dan memutusken untuk duduk diam dirumah ditemani temen saya mr Laptop dan sebuah majalah namanya HIDUP, kebetulan juga neh ada artikel menarik tulisannya Mr Greg Soetomo, Mr Greg menulisken artikel mengenai Mr Hermawan Kartajaya seorang maoestro bidang marketing dari Indonesia yang sudah sangat terkenal, judul tulisannya yaitu melewati batas 60 tahun: In search of meaning. bingung ya apa ya maksudnya hehehhehehe berikut ya saya ketikken ulang untuk temen temen semua yang belum sempet membaca majalahnya.

Hermawan Kartajaya (HK) dikenal sangat sistematis dalam menjelasken konsep-konsep mrketingnya. Sistematika penjelasan ini terutama diungkapken lewat berbagi simbol, skema dan bagan. Lewat bentuk segitiga, segiempat atau lingkaran, ia menjelasken isi pemikiran marketingnya. "Saya memilih simbol-simbol - daripada dengan huruf dan kata-kata untuk menjelasken konsep marketing," demikian ia pernh berkata.

Jauh sebelum terjun sebagai praktisi dan pencerramah marketing, ia menjadi guru Fisika di SMUK katolik St Louis, Surabaya. Pengalaman ini membekas dalam diri n Hermawan Kartajaya. Ia mengadopsi rumus klasik Mr Albert Einstein yaitu E = mc2 kedalam bisnis; dimana E = Energy (nilai) sebuah perusahaan, M = Marketing, C2 = Computer Technology, dan Communication Technology. "Persoalan kompleks sebuah bisnia harus bisa dijelasken secara simpel," demikian keyakinan Hermawan Kartajaya . Lihat bagan indah (skema1) yang membentuk jet dari Sustainable Marketing Enterprise (SME). "Jet" ini menjelasken sebuah entitas bisnis berkesinambungan yang berbasiskan marketing. dengan menggunakan Ilmu Tiga (semua penjelasan bercabang tiga), ia memetakan hutan belantara itu sekarang menjadi jelas dan sederhana.

Perjalanan hidupMr Hermawan Kartajaya pun, sekarang hendak dijelasken dengan Ilmu Tiga tadi (skema2). melampaui usia yang ke 60 tahun 2007 - sebuah titik yang ia sebut In Search of Meanin, Hermawan Kartajaya membuat bagan yang kaya dengan makna, In Search of Meaning ini lagi-lagi diterangken tidak denga banyak huruf dan kata-kata, melainken dengan jurus Tiga tadi.

30 tahun pertama dari Hermawan Kartajaya adalah tahap rasional; 30 tahun kedua emosional; dan 30 tahun ketiga yang baru saja dimulai adalah spiritual. Sistematika yang manis dan indah.

Rentang waktu 90 tahun ini pun dipilah pilah dengan pola manajemen yang paling sederhana berbicara berturut-turut mengenai input, proses dan output. Yang mengharukan Hermawan Kartajaya dalam usia kematangannya berkeyakinan bahwa output sejati dari puncak perkembangan manusia adalah 'spiritual'. Kekayaan rohani adalah terminal (terakhir) dari evolusi perziarahan manusia.

Tentu tidak benar bahwa In Search of Meaning hanyalah perkara rohani dan spiritual. Bagan yang dibuat Hermawan Kartajaya mengajarken kepada kita untuk mengupayakan tida daya sekaligus: rasional, emosional, dan spiritual. Selain spiritual, kita seharusnya tidak pernah menyia-nyiakan kemampuan yang lain. Kekayaan rasional dan emosional harus diolah pada waktu kita memulai dan menalani hidup.

Selain itu, Hermawan Kartajaya tentu tidak pernah mengatakan bahwa perjalanan hidupnya itu linear dan parsial, dia tidak bermaksud mengatakan bahwa kita harus menuntasken terlebih dulu tahap rasional, baru kemudian emosional; seakan-akan tahap spiritual baru mungkin setelah dua tahap tadi. Dia juga tidak mengajarken bahwa tiap tahap spiritual itu terpisah dari aspek - aspek rasional dann emosional. Kompleksitas itu disadari oleh Hermawan Kartajaya dalam seluruh perjalanan hidupnya. Yang mau dikatakan bahwa pembedaan konsentrasi dan fokus masing-masing tahap itu ada dan perlu ada. Kejelasan itu membuat kita menjadi matang dan bersikap dewasa menghasapi realita hidup.

menatap bagan -bagan ini, sebenarnya ia akan dan sudah berbicara dan berkata banyak. Uraian tadi diatas malahan bisa mempermiskin skema itu sendiri. Ingin mendapatken kekayaan yang lebih mendalam dari skema ini? Anda harus merenungken dan mencernanya sendiri

image image


p


Selasa, 02 Desember 2008

Why ................................?

Why???? why people never ask why??? do people now never use their ability to think? or just because the don't have enough time to think??? because of lack of time??? crowd of jobs? or other problems???? why ??? why???





nodays i feel that everyday come every hours, every minute, every second come and go very very very fast did you all my bro and sis realize that? everthing looks not good, boring and what ??? fuuuiiiihhhh lazyness comes along cause nothing can do but time doesn't stop, try to cry but for what? try to call someone, but for what too??? try the last one PRAY??? because of the crowded of the jobs or anything else i forget to pray to my dear Lord. oh forgive me Lord :( hope You will accept me again tobe your son :) my age keep running day by day, minute by minute, my hope getting dead :( why??? try to look the answer more and more i try i'm getting more confuse and frustate. i lost my time with people that i "should love" (like other human beeing done) why i lost that feel??? :( why ??? why??? i want to love without any pretend. why people around me still love me???? why??? why??? is that the sin from God??? my father loves me but i don't reconize, my Mom loves me but i dontt realize, my brother loves me but i don't realze, also my dog bro loves me but i don't realize too. very pathetic condition :( do money loves me??? do my dreams loves me??? so far until now i live from hope and hope and hope again, first time it's looked good for a few years but ???? why??? all that spirit all that hope, all friends that was my best friends all gone??? was that because of aged keep running??? all i needed was provided, all i wanted was provided but??? why??? feel so dry now, why i want to cry??? why??? try and try to look the answer but it not come why??? is this that call a trial session??? why??? why i must grow up??? why ???
was i hoped that i could growht fast become older and older, but now what happen??? it like disaster :( why??? do my God and My Lord still loves me??? does He??? most people said that cry can solve your problems and make your brain work again, that's why so many people cry when they got problems. i want to cry now but why i can't, why??? is that so pathetic the condition of my earth or is this because my brain or my heart become dead slowly or it's dead already??? what medicine that i shall take??? is this a desease??? why??? so many article i read, so many wise sugesstion and advise that i taken and heard but why??? where is the spirit that was i lived with??? can time go back??? can i went back to my childhood and make this things better :(

Menguak Krisis JATI DIRI.......................................

Selamat malam temen temen semuanya :) malam ini saya ingin membagiken sebuah artikel yang saya baca di majalah Hidup edisi 47 Tahun ke-62-23 November 2008 memang agak ketinggalan ya heheheheh tapi isinya bagus sekali, majalah ini bisa berada di kasur saya karena mama saya yang menganjurken saya untuk membaca dan ternyata,........... selain karena liputannya banyak mengulas tentang seorang maestro marketing dari Indonesia yaitu Mr Hermawan Kartajaya ada sebuah bacaan yang sangat menarik yaitu sebuah tulisan tanagn dari Pastor Prof Dr Antonius Sudiarja yaitu tentang Jati diri, tulisannya sangat menarik, berikut tanpa berlama-lama dengan saya ini tulisannya



Sebagai seorang filsuf, Romo Dipo panggilannya menaruh keprihatinan mendalam yang berkaitan dengan keadaan manusia dewasa ini. Ia melihat banyak orang yang tak mengendap hati. Banyak orang hidup dalam kesibukan. Kesibukan membuat mereka tidak tenteram. Menurutnya, kehidupan jarang menampilkan kebenaran. “Orang malas berpikir dan mereflesikan kehidupan,” tegasnya. Krisis besar zaman ini, katanya, ketika jati diri mulai bergeming karena kelelaha berpikir, dan keyakinan menjadi keras lantaran lebih suka berhenti, lalu mati, atau tak mau bergerak, meski belum mati.
Jati diri sebagai identitas yang tersembunyi merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia.”Jatidiri itu diri kita yang paling dalam dan paling asli yang harus dihidupi,” ungkapnya. Meski tersembunyi, namun selalu menampakkan diri dalam kegiatan fisik.”Budaya diri yang tampak dalam kegiatan tubuh itu harus dikatakan identik dengan dan tidak terpisahkan dari kegiatan jati diri sendiri, yang tersembunyi, entah disebut sebagai jiwa yang hadir atau budi yang brpikir,”paparnya.
Ia berpendapat bahwa krisis jati diri terjadi karena jati diri yang dibentuk zaman modern, dibiasakan tidak berpikir. Lingkup hidup dan fasilitas modern memberikan keteraturan yang menjamin rasa aman. Maka, jati diri tak sempat atau tak mau berpikir, kecuali dalam arti pragmatis. Tuntutan berpikir, terutama jika harus menghasilkan keputusan yang cepat. Namun, hasilnya tidak pasti dan belum tentu menjamin. Ini sangat melelahkan. Maka, jati diri menjadi malas berpikir. “saat ini, manusia malas berpikir dan sering terbawa kerakusan serta desakan kebutuhan. Oran tidak pernah merasa cukup. Misalnya, dalam kasus korupsi. Koruptor itu orang yang kurang mengendap hati, kurang menyadari diri, mudah terombang-ambing. Koruptor itu orang yang tidak pernah berpikir!” tegasnya.
Tak terbantahkan, jika manusia berbuat salah. Tapi, mengakui kesalahan diri sendiri di depan umum itu tindakan yan paling sulit dilakukan dalam sejarah manusia. Tak hanya masalah korupsi, tapi juga penyelewengan di bidang lain. Ketidakmampuan orang untuk mengakui kesalahan ini, menurut Romo Dipo, berkait erat dengan pertumbuhan masyarakat yang menuntut kesempurnaan dan tidak toleran dengan kesalahan. Ketidakmampuan ini menjadi awal kematian jati diri. Yang pada gilirannya membuat masyarakat makin keras lagi menekan individu.”Jangankan mengaku salah, pembuktian hukum yang pasti pun sering tidak meJustify Fullmbantu kesadaran,”Kritiknya pedas.
Bagi Profesor yang baru saja kehilangan ayah tercinta ini, kegiatan budi yang berpikir dengan jelas menyatakan jati diri yang bertanggung jawab dalam sikap moral. Sikap moral itu menampakkan diri dalam tindakan-tindakan fisikal. Dalam hal ini, kejahatan atau perbuatan imoral adalah cerminan jati diri yang tidak berpikir dan tak menggunakan sifat rasionalitas.”Kita melihat, banyak orang mengejar simbol-simbol mentereng. Banyak orang yang hidupnya dipacu dan di picu oleh tampilan selebritis yang menarik. Mereka ini saya sebut sebagai orang yang menjalani kehidupan kulit luar,”paparnya.
Terhadap gelombang globalisasi, Romo Dipo berpendapat, manusia harus kembali ke jati diri. Namun, ketika persoalan kehidupan semakin rumit dan sulit, orang makin malas bertanya dan tidak mau lagi berpikir memecahkan persoalan.”Keadaan yang ada harus diolah dan disikapi dengan berpikir,” ujarnya. Hidup memang tak perlu aneh aneh, tak perlu cari prestasi, popularitas atau gelar. Tapi, hidup harus berpikir dan mengendapkan hati.

Senin, 01 Desember 2008

Ada Apa dengan Asuransi?

Ada Apa dengan Asuransi?, berikut adalah secuplik berita yang saya baca di sebuah harian dari daerah padang Sumatera Barat ehhehehehe jauh ya :) isinya sangat bagus dan mungkin saya kira bisa berguna bagi temen temen bro and sis semuanya, selamat membaca

Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 18 Oktober 2008, insan asuransi di Sumatera Barat turut memeriahkan kegiatan yang diberi label “Insurance Day” dengan tema “Mari Berasuransi”. Ratusan orang yang bekerja pada industri penanggung risiko ini memadati parkir selatan GOR Agus Salim yang dilanjutkan dengan gerak jalan santai memutari jalan – jalan protokol di Kota Padang sambil secara simpatik membagikan bunga serta ajakan untuk berasuransi pada masyarakat umum di sepanjang jalan yang dilalui.

Sebuah fenomena yang menarik, dan tentunya menjadi harapan kita bersama bahwa momentum ‘berpikir tentang asuransi’ ini tetap akan terjaga dan semakin dinamis, tumbuh dan berkembang dalam dialektika dan pola pikir setiap orang dan diharapkan melahirkan kultur masyarakat yang semakin insurance minded di Ranah Minang seiring dengan semakin berkembang dan tumbuhnya perekonomian di Sumatera Barat.

Pertanyaan mengenai “Ada Apa dengan Asuransi..?” dalam konteks Insurance Day menarik untuk dikupas lebih lanjut, dan minimal ada 2 (dua) hal yang bisa kita bahas untuk menjawab pertanyaan tersebut, mengenai ‘Insurance Day’ itu sendiri, dan sesuatu dibalik ajakan ‘Mari Berasuransi’ yang mungkin kedepan bisa kita jadikan bahan diskursus baik di kalangan yang bekerja pada industri ini maupun di kalangan masyarakat luas.

Pertama, megenai Insurance day. Bahwa kegiatan ini diselenggarakan di Indonesia pertama kali pada tahun 2005 yang berawal dari pencanangan oleh 11 negara anggota East Asian Insurance Congress (EAIC) untuk menetapkan bahwa pada setiap tanggal 18 Oktober akan diperingati sebagai hari asuransi bagi negara-negara anggota EAIC termasuk Indonesia.

Dengan peringatan Insurance day maka diharapkan terjadi upaya yang berkelanjutan dalam kampanye untuk meningkatkan kesadaran berasuransi kepada masyarakat serta meningkatkan citra industri asuransi termasuk mensosialisasikan kesempatan kerja dalam industri asuransi. Sepertinya memang sudah menjadi tuntutan jika kegiatan semacam ini perlu dilakukan di negeri yang berpenduduk 240 juta jiwa ini. Mengingat menurut data yang dipublikasikan pemerintah, kurang lebih baru 5 % penduduk Indonesia yang sudah memiliki produk asuransi.

Bandingkan dengan penetrasi asuransi di negara tetangga seperti Malaysia yang pada tahun 2006 sekitar 21 % penduduknya telah berasuransi, dan untuk Singapura telah mencapai 38 %. Oleh karena itu Insurance Day sebagai suatu upaya untuk me-masyarakatkan asuransi perlu sekali dilakukan secara berkelanjutan dan diharapkan semakin meningkatkan penetrasi industri asuransi dalam negeri sehingga industri asuransi dapat memberikan peranan dalam perekonomian Indonesia.

Jika tahun 2005 industri asuransi di tanah air dapat mengumpulkan premi brutto sebesar Rp45,36 triliun, maka dengan tingkat pertumbuhan industri yang mencapai rata-rata 20 % per tahun, kedepan peranan industri asuransi terhadap perekonomian Indonesia tentunya juga akan semakin besar. Kedua, mengenai ajakan ‘Mari Berasuransi’. Tentunya seruan ini dilakukan oleh para pelaku industri asuransi, baik para karyawan maupun mitra kerja (agen asuransi) untuk menjaring nasabah sebanyak-banyaknya; untuk me-masyarakat-kan asuransi, dan mengenalkan asuransi kepada masyarakat; serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berasuransi.

Adanya faktor-faktor seperti kesadaran terhadap manfaat, kemudahan akses (rasional), kenyamanan, keamanan, ‘prestige’ (emosional), dan spiritual (mis: syariah) biasanya menjadi dasar seseorang dalam menentukan pilihannya terhadap institusi keuangan seperti bank atau asuransi. Dalam upaya ‘memasyarakatkan’ asuransi di tengah-tengah rendahnya kesadaran masyarakat akan asuransi, tentunya para pelaku industri harus dapat memahami perilaku masyarakat serta melakukan introspeksi kedalam, secara terus menerus meningkatkan kualitas SDM, melakukan inovasi produk dan melakukan edukasi terhadap masyarakat.

Sebelum ajakan ‘Mari Berasuransi’ secara masif dilakukan, tentu salah satu peran penting para pekerja industri asuransi adalah secara terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta berlomba-lomba untuk memberikan layanan yang terbaik laiknya industri yang bergerak di bidang jasa (services) lainnya. Sehingga masyarakat menjadi semakin mengenal asuransi, karena pada prinsipnya asuransi itu merupakan suatu bentuk perjanjian antara dua belah pihak yaitu nasabah sebagai tertanggung dan perusahaan asuransi sebagai penanggung, maka masing-masing pihak haruslah mengerti substansi dari perjanjian tersebut serta apa-apa yang diperjanjikan.

Sebagai upaya dari sosialisasi dan melakukan edukasi mengenai apa itu asuransi, penulis yang kebetulan aktif bekerja sebagai penjual asuransi kerugian / umum (General insurance) pada kesempatan ini ingin menyampaikan kepada kita semua pelaku industri asuransi, khususnya mitra kerja dan masyarakat pada umumnya mengenai prinsip-prinsip asuransi, dengan harapan menyegarkan kembali ingatan kita bersama serta menambah wawasan pembaca (masyarakat) mengenai apa itu asuransi.

Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian mendefiniskan asuransi sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Adapun jenis-jenis asuransi di Indonesia terdiri dari usaha asuransi (Perusahaan Asuransi Jiwa, Perusahaan Asuransi Umum, Usaha Reasuransi) dan penunjang usaha asuransi (pialang asuransi, loss adjuster, agen asuransi), serta adanya program asuransi sosial yang diwajibkan oleh pemerintah berupa program pertanggungan wajib kecelakaan penumpang serta Program Jaminan Sosial Tenaga kerja.

Mengenai prinsip-prinsip asuransi yang mendasari praktek bisnis asuransi, sebaiknya masyarakat juga mengetahuinya. Karena kebanyakan sengketa klaim (dispute) seringkali muncul akibat dari tidak tersampaikannya dengan jelas mengenai ketentuan-ketentuan dalam pertanggungan. Sekurangnya ada 6 (enam) prinsip asuransi, yaitu :

1. Prinsip Insurable Interest, adalah Hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan antara tertanggung dengan obyek yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Konkritnya jika mengasuransikan sesuatu barang (objek pertanggungan), maka barang tersebut harus jelas (insurable) dan haruslah memiliki hubungan dengan orang yang akan mengasuransikan. Sederhanannya, insurable interest adalah pihak atau orang yang akan menderita kerugian finansial jika terjadi resiko kerusakan/kehilangan pada suatu objek.

2. Prinsip Utmost Goodfaith atau prinsip iktikad terbaik, yaitu suatu kewajiban positif untuk dengan sukarela mengungkapkan dengan akurat dan lengkap, semua fakta material mengenai risiko yang akan diasuransikan, baik ditanyakan atau tidak ditanyakan. Artinya calon tertanggung harus memberikan informasi yang jujur kepada perusahaan asuransi dan menjelaskan fakta barang/objek yang mungkin dapat mempengaruhi perusahaan asuransi untuk menyatakan akan menerima atau tidak rencana pertanggungan. Menyembunyikan fakta dapat mengakibatkan batalnya perjanjian asuransi. Sebaliknya bagi perusahaan asuransi juga harus menjelaskan hal-hal yang menjadi tanggungjawab pertanggungan, pengecualian-pengecualian, dan ketentuan-ketentuan lainnya.

3. Prinsip Indemnity atau prinsip ganti rugi, yaitu Perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung berdasarkan besarnya harga barang sesaat sebelum terjadinya kerugian. Prinsip ini menegaskan bahwa berasuransi bukan untuk mendapatkan keuntungan melainkan untuk menghindari kerugian. Sehingga perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi sebesar nilai kerugian yang diderita tertanggung. Contoh, dalam kasus asuransi kendaraan dengan jaminan all risk (menyeluruh), apabila kaca depan mobil yang diasuransikan mengalami kerusakan/kerugian yang dijamin dalam polis, maka perusahaan asuransi hanya bertanggungjawab untuk mengganti kaca yang rusak bukan mengganti dengan mobil baru yang sejenis.

4. Prinsip Proximate Causa (yang menjadi penyebab kerugian) yaitu suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan suatu rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat, tanpa adanya intervensi suatu kekuatan yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independent. Artinya, bahwa penyebab terjadinya suatu resiko haruslah diketahui dengan jelas, karena bisa saja yang menjadi penyebab suatu kerugian adalah suatu risiko yang tidak dijamin dalam polis. Misalnya, jika sebuah bangunan (gedung/rumah) diasuransikan dalam asuransi kebakaran standart, maka kerugian yang disebabkan oleh kebakaran-lah yang menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi. Jadi jika rumah/bangunan tersebut rusak karena kejatuhan pohon yang tumbang maka kerugian tersebut bukanlah tanggungjawab perusahaan asuransi.

5. Prinsip Subrogasi yaitu perusahaan asuransi menggantikan posisi tertanggung untuk menerima hak dari pihak lain yang menyebabkan kerugian pada tertanggung setelah perusahaan asuransi membayar indemnity kepada tertanggung. Hal ini menegaskan bahwa tertanggung tidak boleh mendapatkan keuntungan ganda dari berasuransi.

Misalnya pada contoh kasus asuransi kendaraan bermotor, jika kendaraan tertanggung ditabrak pihak lain maka tertanggung boleh mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi, selanjutnya perusahaan asuransi mengambil hak tertanggung untuk menuntut pihak lain yang menabrak kendaraan tertanggung. Atau jika pihak lain yang menabrak tadi turut memberikan ganti rugi maka perusahaan asuransi bertanggungjawab atas kekurangannya saja. 6. Prinsip Kontribusi, yaitu berlaku apabila ada dua perusahaan asuransi atau lebih yang menanggung risiko pada objek yang sama.

Maka apabila terjada suatu kerugian, yang menjadi hak tertanggung tetaplah harus sebesar kerugian yang diderita (indemnity), selanjutnya perusahaan asuransi akan bertanggung jawab secara bersama-sama dan berbagi tanggung jawab secara proporsional sesuai dengan pertanggungan masing-masing. Selain dari keenam prinsip asuransi diatas, sebaiknya calon pemegang polis atau calon nasabah juga mempelajari dengan seksama klausula-klausula dalam polis asuransi, akan lebih baik jika calon nasabah menanyakan hal-hal yang sekiranya belum dipahami. Karena nasabah memiliki hak untuk mengetahui jenis-jenis petanggungan asuransi yang akan dipilih.

Kiranya penjelasan di atas dapat semakin menambah wacana kita semua tentang apa itu asuransi, bagaimana prakteknya, seperti apa cara kerjanya, serta apa prinsip-prinsipnya. Karena tidak jarang (muncul di media massa) hanya untuk mendapatkan nasabah yang potensial, seorang penjual asuransi dengan sengaja tidak menjelaskan pengecualian-pengecualian atau hal-hal yang tidak dijamin di dalam polis, sehingga seringkali nasabah menjadi kecewa ketika klaim yang diajukan ke perusahaan asuransi ternyata ditolak.

Saat ini perhatian pemerintah melalui Departemen Keuangan RI terhadap industri asuransi semakin besar, pemerintah mulai gencar melakukan perbaikan dalam praktek bisnis asuransi dengan mengeluarkan berbagai regulasi baik yang berkaitan dengan tata kelola usaha, permodalan, kualitas dan kuantitas SDM melalui penyediaan tenaga ahli, bahkan sampai aturan mengenai batasan tarif asuransi.

Seiring dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah selaku regulator, kemudian diterapkannya praktik bisnis yang sehat oleh perusahaan asuransi di tanah air, semakin terdidiknya tenaga pemasar asuransi melalui tuntutan sertifikasi, serta semakin sadarnya masyarakat akan kebutuhan perlindungan asuransi, maka tidak menutup kemungkinan pelan tapi pasti industri asuransi di Indonesia dan khususnya di Sumatera Barat akan tumbuh menjadi penyokong ekonomi nasional dan regional yang andal. Selamat Hari Asuransi. Mari Berasuransi! (***)* Agus Sulih Purwanto, SE, AAAIK, Kepala Cabang PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 – Cabang Padang